Jumat, 17 Januari 2025

BENDAHARA PERMAS DESAK UNTUK ADAKAN RAPAT

Rapat Koordinasi dan Pelaporan Kegiatan PERMAS

Jum'at (17/01/2025) Rapat Koordinasi dan Pelaporan Kegiatan PERMAS dilaksanakan dengan antusias oleh jajaran takmir dan PERMAS serta tokoh lingkungan. Dari data yang diundang oleh Pemuda dan Remaja Masjid Raudhatul Jannah hanya ada beberapa undangan yang tidak bisa hadir dalam acara tersebut. Sebagian undangan mengkonfirmasi kepada pihak PERMAS atas ketidakhadirannya disebabkan ada hal yang tidak dapat diwakilkan, sebagian undangan lainnya belum jelas penyebab ketidakhadirannya.
Kegiatan ini digelar atas adanya koordinasi yang bersifat insidental, pasalnya ada desakan bendahara PERMAS karena beredarnya  animo yang ada di tengah-tengah masyarakat terkait dengan keuangan PERMAS. Dari beberapa undangan yang hadir dalam acara PERMAS mengungkapkan bahwa berita yang beredar itu dikarenakan ketidakpahaman mereka terhadap organisasi.
Bapak Supriyanto menegaskan atas berita yang beredar di tengah masyarakat itu karena mereka kurang informasi terkait organisasi yang ada. Beliau pun menyampaikan kembali struktur yang ada di PERMAS. “Organisasi ini (permas) memang bersifat mandiri akan tetapi seluruh kegiatannya bersifat struktural artinya seluruh program mereka harus terawasi baik dari badan organisasi itu sendiri maupun dari tokoh dan masyarakat, dan organisasi ini tetap berada di bawah kendali takmir masjid itu yang harus dipahami oleh masyarakat.” Begitu paparnya.
“Jadi misalkan mau mengoreksi, ayo koreksi bersama jangan sampai ada tuduhan-tuduhan yang kurang baik, lebih-lebih tuduhan yang tanpa dasar. Misalkan kurang yakin terhadap keuangan yang dipegang oleh bendahara PERMAS, monggo kita siap di audit, lagi pula PERMAS ini tetap mengikuti undangan-undangan yang ada, yaitu AD dan ART organisasi.” imbuhnya.
Selain dari pada itu Ketua Takmir Masjid Raudhatul Jannah Bapak Haji Abdul Halim menyampaikan bahwa: “dalam isu ini ada kecemburuan sosial dalam masyarakat, pasalnya hasil jimbitan yang seharusnya dikelola oleh takmir sekarang sudah diberikan sepenuhnya kepada PERMAS dalam pengelolaannya, di samping itu ada isu di tengah masyarakat hasil dari penarikan jimbitan akan dibuat untuk membeli peralatan hadrah sehingga ada sebagian lingkungan masyarakat yang enggan untuk memberi jimbitan.” Tuturnya.
Bapak Muhammad sidik sebagai pengawas organisasi menyampaikan kepada forum rapat, beliau meminta supaya meluruskan kembali isu-isu yang beredar, “saya berharap kepada saudara sekalian agar meluruskan kembali isu yang beredar biar masyarakat tidak termakan oleh informasi yang tidak benar. Karena kita khawatir ada termasuk diantara kita yang kurang paham akan organisasi sehingga menjadi pemahaman yang kurang tepat terhadap organisasi, lebih lebih masalah keuangan yang sangat riskan akan fitnah.” tegasnya.
Ketua PERMAS juga menimpali masalah penarikan jimbitan, sebagai ketua Zainul Arifin mengkonfirmasi ulang masalah penarikan jimbitan kepada ketua takmir, “Jimbitan ini mau dilanjutkan oleh PERMAS atau mau diambil alih kembali oleh takmir,? jika dilanjutkan kami siap melanjutkan penarikan ini, jika mau diambil alih maka seluruh pendapatan jimbitan akan kami serahkan semuanya.” tegasnya. Kita tidak mau ada masalah sebab uang jimbitan, lagi pula keuangan PERMAS tidak hanya dari jimbitan melainkan keuangan juga didapat dari usaha PERMAS melalui kreditur (utangan). imbuhnya.
Mengingat kehati-hatiannya PERMAS dalam mengelola keuangan, ibu Ike lestari sebagai donatur tetap membenarkan bahwa ketika PERMAS diminta untuk meminjamkan uang jimbitan untuk pengembangan usahanya, bendahara PERMAS tidak setuju ketika uang jimbitan dipakai tanpa persetujuan takmir walaupun dalam AD/ART memperbolehkan untuk pengembangan usaha. “saya saksinya, bahwa mereka (PERMAS) memang tidak berkenan untuk meminjamkan uang jimbitan, mereka takut katanya.” tandasnya.
Ustadz Muhyidin selaku pembina menghimbau kepada PERMAS agar tetap semangat walaupun ada hal-hal yang menghambat perjalanan organisasi ini, jadikan ini sebagai kekuatan untuk menghadapi dan membuktikan kepada masyarakat.” pungkas Beliau.
Ibu Alvia sebagai perwakilan ibu Kader Desa Sumberpakem mengusulkan terkait dengan sistem keuangan. “Saya rasa setidaknya harus diinformasikan kepada jamaah shalat Jum’at minimal 1 (satu) bulan sekali, hal ini untuk menghindari asumsi-asumsi negatif di tengah-tengah masyarakat, setidaknya dengan upaya itu meminimalisir problem yang ada.” imbuhnya.
Upaya pembenahan terhadap organisasi akan terus dilakukan, untuk mencapai cita-cita pemuda dan remaja masjid tentu tidaklah mudah, akan tetapi dengan saling bersinergi Insya Allah upaya tersebut akan segera terrealisasikan, diantaranya adalah laporan-laporan kegiatan baik yang sudah dilaksanakan maupun yang belum terselesaikan.
Bendahara PERMAS Andi Hartono melaporkan, pihaknya telah membukukan keuangan baik didapat dari hasil jimbitan maupun dari usaha lain yang bersifat tidak mengikat. Adapun rincian keuangannya dapat di konfirmasi secara langsung.
Divisi Keagamaan Nur Hasan dan Afif Andika Putra melaporkan, pihaknya telah ikut serta dalam kegiatan isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW. yang diselenggarakan oleh Takmir Masjid Raudhatul Jannah Karangduren.
Divisi Sosial dan Kemasyarakatan Khofi Jaelani dan Abdul Wafi melaporkan, pihaknya telah melaksanakan bakti sosial (BAKSOS) di area sungai yang terkena banjir tertanggal 31 Desember 2024.
Divisi Kreatif dan Kesenian Aditiya dan Afthon Fajri Maulana melaporkan, pihaknya masih dalam upaya untuk merealisasikan pembelian alat-alat hadrah, yang Insya Allah akan dipesan tanggal 26 Februari 2025.
Divisi Humas dan Media Edi Refaldi dan Rafa Rafelia Ardiansyah melaporkan, pihaknya sudah membuat beberapa akun media sosial diantaranya adalah akun TikTok (@remas.raudhatul.j), akun Blogger (Permas Raudhatul Jannah) dan akun Email (pemuda.remas131124@gmail.com), dan media tersebut sudah terisi dari beberapa kegiatan Pemuda dan Remaja Masjid Raudhatul Jannah Karangduren.
Divisi Pengembangan Ekonomi Muhammad Horis dan Ifan Efendi Arifin melaporkan, pihaknya sudah melakukan penggalangan dana baik dari jimbitan lingkungan setempat yang dilakukan setiap hari jum’at sore maupun kreditur (otangan) untuk daerah yang belum terjamah oleh otangan mushola ustadz Muhyidin.
Divisi Keamanan dan Kebersihan Nur Faki dan Nurul Ainul Yakin melaporkan, pihaknya telah melaksanakan kegiatan bersih-bersih masjid setiap hari kamis sore atau jum’at pagi. disamping hal itu pihaknya akan membeli alat-alat kebersihan masjid agar dalam kegiatannya dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
Dari beberapa divisi ada satu yang belum terlaporkan yaitu divisi Pendidikan dan Dakwah Nur Ardi dan Roki Arif Al-Fariki pihaknya mengatakan, belum ada kegiatan yang bisa dilaporkan terkait beberapa kendala yang ada, namun kedepan akan terus diupayakan agar dapat menebar manfaat kepada masyarakat.**Red.



Rabu, 15 Januari 2025

Pemuda dan Remaja Masjid Ikut Berpartisipasi

Takmir Masjid Gelar Kembali Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW.

Jember - Takmir Masjid Raudhatul Jannah kembali menggelar peringatan Isra' Mi'raj Nabi Besasr Muhammad Shallallahu alaihi wa sallama. Kegiatan ini digelar dengan dana partisipasi masyarakat sekitar, iuran Rp. 50.000,- (Lima puluh ribu rupiah)  dengan mekanisme dicicil selama tiga pekan. Dana yang diperoleh dari masyarakat dibuat untuk pembiayaan kegiatan tersebut dari biaya sound sistem, hingga transport mubaligh.
Acara ini dipandu oleh Ustadz Muhyidin sebagai Master of Ceremony (MC) dengan rangkaian acara ; pembukaan, sambutan, mauidhoh hasanah, sholatun nabawiyah dan diakhiri dengan doa. Dalam sambutan Ketua Takmir (H. Abdul Halim), beliau menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kemada semua pihak atas terselenggaranya peringatan ini, kemudian beliau meyampaikan permohonan maaf bila ada hal yang kurang berkenan baik dalam penyambutan atau pelayanan maupun suguhan.
Dalam acara inti dari kegiatan ini diisi pengajian oleh Kyai Haji Latif Anas Malik dari Pondok Pesantren Bustanul Ulum Sumberingin Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember Jawa Timur. Tauziyah awal yang disampaikan adalah ajakan kepada masyarakat agar jangan sampai meninggalkan tradisi-tradisi penting dalam agama islam, bahkan beliau menegaskan saking pentingnya peringatan ini hingga ada riwayah yang bisa dijadikan pondasi dalam peringatan hari besar islam.
Dikisahkan dalam riwayat bahwa ada seorang raja bernama Mudhoffar beliau dari Kerajaan Mesir. Dikerajaan tersebut mengalami krisis disemua aspek perekonomian, mulai dari penyakit yang menyerang tanaman, perdagangan terhenti hingga tumbuh-tumbuhan sulit untuk bisa hidup. Saking gelisahnya seorang raja, beliau meminta kepada keluarga dan para punggawa kerajaan untuk tidak menemui beliau hingga 40 hari lamanya. Beliau melakukan riyadhoh di kamarnya untuk menemukan wangsit dalam permasalahan tersebut.

Tidak sampai 40 hari, tepatnya 35 hari beliau sudah menemukan wangsit yang beliau cari. Wangsit tersebut adalah bermimpi bertemu rasulullah SAW, dalam mimpinya beliau diperintah untuk memperbanyak membaca sholawat.

Setelah terbangun dari riyadhohnya beliau keluar dari tersebut hingga akhirnya ditanya oleh keluarga kerajaan. Mengapa engkau keluar dari tempat riyadhohnya (kamar) sebelum 40 hari, padahal engkau berpesan tidak akan keluar sebelum sampai 40 hari, sang raja menjawab; saya sudah menemukan solusi dalam persoalan ini. Saya mimpi bertemu dengan rasulullah lalu diperintahkan untuk memperbanyak bacaan sholawat. Dari kejadian itu raja memerintahkan untuk mengadakan sholawat hingga kepeloson negeri.

Disamping kisah diatas, kyai latif meyampaikan kisah nabi musa as yang dijuluki khalilullah karena dapat berkomunikasi langsung dengan Allah tuhan alam semesta. Dalam riwayahnya nabi musa mengadakan perjalanan jauh hingga nabi musa mengalami rasa capek yang amat sangat. Nabi musa bermunajat kepada Allah untuk bisa cepat tiba dalam perjalanan tersebut. Nabi musa diperintahkan oleh Allah untuk menemui seorang kyai di suatu daerah. Nabi musa pun menyampaikan maksud dan tujuannya menemuinya. Singkat cerita nabi musa disuruh mengendarai awan agar cepat sampai ke tempat tujuannya. Dalam benaknya bertanya kenapa saya harus mengendarai awan, dengan kuasa Allah nabi musa menendarai awan tersebut. Pikiran nabi musa dihantui rasa penasaran dengan seorang ulama tersebut. Apa yang menjadikan ulama tersebut menjadi istimewa di hadapan Allah. Nabi musa pun bertanya kepada Allah akan keistimewaan tersebut. Allah menjawab, keistimewaan itu didapat kerena ulama tersebut banyak berbakti kepada ibunya. Jadi disitulah keistimewaan didapat. 

Kyai berpesan kepada segenap jamaah peringatan isra’mi’raj bahwa, kita senantiasa harus berbakti kepada orang tua terlebih kepada ibu kita. Karena satu kali doa seorang ibu sama dengan tiga kali doa seorang ayah. Oleh karenanya harus sering-sering berbuat baik kepada ibu, karena ibu adalah segala-galanya dari kehidupan ini.

Terakhir acara ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Kyai Hafifi Ahmad. Setelah doa tersebut, acara peringatan isra’ mi'raj usui dilaksanakan. Kemudia dilanjut ramah tamah oleh pihak-pihak yang ikut andil dalam pelaksanaan kegiatan ini.


Red. Supriyanto**


SEMANGAT BARU PEMUDA DAN REMAJA MASJID RAUDHATUL JANNAH KARANGDUREN

Gairahkan Kembali Organisasi dan Program Unggulan Kamis (29/05/2025) Gelora kebersamaan dan tekad untuk memajukan komunitas kembali menyelim...