Takmir Masjid Gelar Kembali Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW.
Tidak sampai 40 hari, tepatnya 35 hari beliau sudah menemukan wangsit yang beliau cari. Wangsit tersebut adalah bermimpi bertemu rasulullah SAW, dalam mimpinya beliau diperintah untuk memperbanyak membaca sholawat.
Setelah terbangun dari riyadhohnya beliau keluar dari tersebut hingga akhirnya ditanya oleh keluarga kerajaan. Mengapa engkau keluar dari tempat riyadhohnya (kamar) sebelum 40 hari, padahal engkau berpesan tidak akan keluar sebelum sampai 40 hari, sang raja menjawab; saya sudah menemukan solusi dalam persoalan ini. Saya mimpi bertemu dengan rasulullah lalu diperintahkan untuk memperbanyak bacaan sholawat. Dari kejadian itu raja memerintahkan untuk mengadakan sholawat hingga kepeloson negeri.
Disamping kisah diatas, kyai latif meyampaikan kisah nabi musa as yang dijuluki khalilullah karena dapat berkomunikasi langsung dengan Allah tuhan alam semesta. Dalam riwayahnya nabi musa mengadakan perjalanan jauh hingga nabi musa mengalami rasa capek yang amat sangat. Nabi musa bermunajat kepada Allah untuk bisa cepat tiba dalam perjalanan tersebut. Nabi musa diperintahkan oleh Allah untuk menemui seorang kyai di suatu daerah. Nabi musa pun menyampaikan maksud dan tujuannya menemuinya. Singkat cerita nabi musa disuruh mengendarai awan agar cepat sampai ke tempat tujuannya. Dalam benaknya bertanya kenapa saya harus mengendarai awan, dengan kuasa Allah nabi musa menendarai awan tersebut. Pikiran nabi musa dihantui rasa penasaran dengan seorang ulama tersebut. Apa yang menjadikan ulama tersebut menjadi istimewa di hadapan Allah. Nabi musa pun bertanya kepada Allah akan keistimewaan tersebut. Allah menjawab, keistimewaan itu didapat kerena ulama tersebut banyak berbakti kepada ibunya. Jadi disitulah keistimewaan didapat.Kyai berpesan kepada segenap jamaah peringatan isra’mi’raj bahwa, kita senantiasa harus berbakti kepada orang tua terlebih kepada ibu kita. Karena satu kali doa seorang ibu sama dengan tiga kali doa seorang ayah. Oleh karenanya harus sering-sering berbuat baik kepada ibu, karena ibu adalah segala-galanya dari kehidupan ini.
Terakhir acara ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Kyai Hafifi Ahmad. Setelah doa tersebut, acara peringatan isra’ mi'raj usui dilaksanakan. Kemudia dilanjut ramah tamah oleh pihak-pihak yang ikut andil dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Red. Supriyanto**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar