Rabu, 15 Januari 2025

Pemuda dan Remaja Masjid Ikut Berpartisipasi

Takmir Masjid Gelar Kembali Peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW.

Jember - Takmir Masjid Raudhatul Jannah kembali menggelar peringatan Isra' Mi'raj Nabi Besasr Muhammad Shallallahu alaihi wa sallama. Kegiatan ini digelar dengan dana partisipasi masyarakat sekitar, iuran Rp. 50.000,- (Lima puluh ribu rupiah)  dengan mekanisme dicicil selama tiga pekan. Dana yang diperoleh dari masyarakat dibuat untuk pembiayaan kegiatan tersebut dari biaya sound sistem, hingga transport mubaligh.
Acara ini dipandu oleh Ustadz Muhyidin sebagai Master of Ceremony (MC) dengan rangkaian acara ; pembukaan, sambutan, mauidhoh hasanah, sholatun nabawiyah dan diakhiri dengan doa. Dalam sambutan Ketua Takmir (H. Abdul Halim), beliau menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kemada semua pihak atas terselenggaranya peringatan ini, kemudian beliau meyampaikan permohonan maaf bila ada hal yang kurang berkenan baik dalam penyambutan atau pelayanan maupun suguhan.
Dalam acara inti dari kegiatan ini diisi pengajian oleh Kyai Haji Latif Anas Malik dari Pondok Pesantren Bustanul Ulum Sumberingin Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember Jawa Timur. Tauziyah awal yang disampaikan adalah ajakan kepada masyarakat agar jangan sampai meninggalkan tradisi-tradisi penting dalam agama islam, bahkan beliau menegaskan saking pentingnya peringatan ini hingga ada riwayah yang bisa dijadikan pondasi dalam peringatan hari besar islam.
Dikisahkan dalam riwayat bahwa ada seorang raja bernama Mudhoffar beliau dari Kerajaan Mesir. Dikerajaan tersebut mengalami krisis disemua aspek perekonomian, mulai dari penyakit yang menyerang tanaman, perdagangan terhenti hingga tumbuh-tumbuhan sulit untuk bisa hidup. Saking gelisahnya seorang raja, beliau meminta kepada keluarga dan para punggawa kerajaan untuk tidak menemui beliau hingga 40 hari lamanya. Beliau melakukan riyadhoh di kamarnya untuk menemukan wangsit dalam permasalahan tersebut.

Tidak sampai 40 hari, tepatnya 35 hari beliau sudah menemukan wangsit yang beliau cari. Wangsit tersebut adalah bermimpi bertemu rasulullah SAW, dalam mimpinya beliau diperintah untuk memperbanyak membaca sholawat.

Setelah terbangun dari riyadhohnya beliau keluar dari tersebut hingga akhirnya ditanya oleh keluarga kerajaan. Mengapa engkau keluar dari tempat riyadhohnya (kamar) sebelum 40 hari, padahal engkau berpesan tidak akan keluar sebelum sampai 40 hari, sang raja menjawab; saya sudah menemukan solusi dalam persoalan ini. Saya mimpi bertemu dengan rasulullah lalu diperintahkan untuk memperbanyak bacaan sholawat. Dari kejadian itu raja memerintahkan untuk mengadakan sholawat hingga kepeloson negeri.

Disamping kisah diatas, kyai latif meyampaikan kisah nabi musa as yang dijuluki khalilullah karena dapat berkomunikasi langsung dengan Allah tuhan alam semesta. Dalam riwayahnya nabi musa mengadakan perjalanan jauh hingga nabi musa mengalami rasa capek yang amat sangat. Nabi musa bermunajat kepada Allah untuk bisa cepat tiba dalam perjalanan tersebut. Nabi musa diperintahkan oleh Allah untuk menemui seorang kyai di suatu daerah. Nabi musa pun menyampaikan maksud dan tujuannya menemuinya. Singkat cerita nabi musa disuruh mengendarai awan agar cepat sampai ke tempat tujuannya. Dalam benaknya bertanya kenapa saya harus mengendarai awan, dengan kuasa Allah nabi musa menendarai awan tersebut. Pikiran nabi musa dihantui rasa penasaran dengan seorang ulama tersebut. Apa yang menjadikan ulama tersebut menjadi istimewa di hadapan Allah. Nabi musa pun bertanya kepada Allah akan keistimewaan tersebut. Allah menjawab, keistimewaan itu didapat kerena ulama tersebut banyak berbakti kepada ibunya. Jadi disitulah keistimewaan didapat. 

Kyai berpesan kepada segenap jamaah peringatan isra’mi’raj bahwa, kita senantiasa harus berbakti kepada orang tua terlebih kepada ibu kita. Karena satu kali doa seorang ibu sama dengan tiga kali doa seorang ayah. Oleh karenanya harus sering-sering berbuat baik kepada ibu, karena ibu adalah segala-galanya dari kehidupan ini.

Terakhir acara ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Kyai Hafifi Ahmad. Setelah doa tersebut, acara peringatan isra’ mi'raj usui dilaksanakan. Kemudia dilanjut ramah tamah oleh pihak-pihak yang ikut andil dalam pelaksanaan kegiatan ini.


Red. Supriyanto**


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEMANGAT BARU PEMUDA DAN REMAJA MASJID RAUDHATUL JANNAH KARANGDUREN

Gairahkan Kembali Organisasi dan Program Unggulan Kamis (29/05/2025) Gelora kebersamaan dan tekad untuk memajukan komunitas kembali menyelim...